Dewasa ini banyak masyarakat mulai meninggalkan pasar traditional, semua berlagak seperti dunia barat, berlomba lomba belanja di supermarket dan swalayan sampai mengemis sebuah diskon karena gengsi menawar. Coba pandang dan renunglan lagi apakah kita lebih baik daripada orang lain, yang pasti jawabanku adalah tidak. Karena apa, karena kita masih menjadi seorang memiliki jiwa babu dan pengikut dunia barat. Sudah selayaknya dan seharusnya serta wajib kita bangga dengan negara kita sendiri, hasil olahan kita sendiri, orang orang kita sendiri. Bukan malah menjatuhkan yang baik menganggkat orang orang yang tidak bisa menghargai sejarah bangsanya sendiri hanya untuk memuaskan perut sendiri. Apalah arti sebuah merk, lihatlah prosesnya. Siapa yang bekerja dibalik itu semua? Siapa yang dipekerjakan didunia perbabuan global ini? Sadarlah wahai orang orang yang masih tertutup mata dan hatinya oleh silaunya dunia kebarat baratan. Mematokkan kehidupan dengan mengikuti cara mereka. Berfikirlah kreatif, ciptakan sendiri!
Kenapa harus menyenangkan diri sendiri kalau berbagi itu jaih lebih menyenangkan. Entah berbagi apapun itu. Berbagi perkerjaan bukan membabukan saudara sendiri.
Maafkan kata kata ku malam ini sedikit nglindur, karena terbawa emosi. Ada orang yang bangga tergadap profesinya padahal menduduki profesi itu dengan membayar uang yang tak sedikit eh ga sadar dia tak lebih dari seorang babu. Uang bangga karena keperkasaannya karena badan dan kekuasaan tapi tidak memiliki hati karena dalam pikirannya hanya materi yang diraih. Tidak memberi contoh yang layak sama sekali. Perlu sekali diperbaiki..suatu saat pasti akan ada peruvahan untuk orang orang yang percaya kalau perubahan lebih baik itu pasti terjadi. Marilah kita bersa sama berdoa dan berkeyakina pasti. Dan tentunya kita yang berusaha sebagai generasi penerus bangsa. Melindungi para orang tua dan prang yang lebih tua dari kita yang patut dilindungi serta disejahterakan.
Jogja, dini hari di hari senin
Tidak bisa tidur karena kesepian
0 komentar:
Posting Komentar