Kamis, 23 Juni 2016

it's just little part of drama

langit hari ini gelap, tidak nampak bintang sama sekali tapi banyak kendaraan berlalu lalang disekitar daerah pinggiran kota. Perkenalkan aku seorang mahasiswa profesi yang sedang galau, tidak tahu harus berbuat apa. Kata orang menjadi dokter itu enak, kata orang menjadi dokter itu hebat, tapi apalah arti seorang aku yang tidak memiliki cita cita dan tersesat di jurusan kedokteran gigi. Jika orang beranggapan aku meremehkan bukan itu maksudku, tapi aku hanya ingin mencurahkan cerita yang mungkin bisa menjadi pelajaran buat yang membaca tulisan amatir ini. Aku ingin bercerita saja apa yang aku alami, karena aku tak pandai berdongeng meskipun aku senang berfantasi berkhayal memikirkan sesuatu yang tidak bisa dinalar tapi aku tidak pandai menuangkannya dalam cerita. 


Aku dilahirkan di keluarga sangat biasa, merintis semuanya dari nol, ketika menduduki bangku SMA semua teman-temanku mempunyai cita cita, dan aku hanyalah salah satu dari sekian banyak dari mereka yang tak bercita-cita. Memasuki detik-detik mencari kuliah aku mencoba berbagai kampus untuk aku masuki dan di tolak berkali-kali, tujuanku saat itu adalah yang penting kuliah. Dan saranku untuk yang mempunyai adek atau saudara tolong dibimbing supaya tidak seperti aku, daftar kesana kemari tanpa tujuan. Hingga suatu hari bapak, yang terlahir dari keluarga petani dan aku harap aku juga memiliki bakat dalam bercocok tanam saat itu memberikan saran untuk mencoba daftar di unversitas islam swasta di jogja, dari awal aku tidak tertarik tapi aku ikutin saja dengan pemikiran siapa tahu beruntung. Dengan modal info seadanya aku diatar bapak ke jogja dengan naik bis ekonomi yang terkenal dengan warna birunya, sampai di terminal kita bertanya tanya kepada setiap orang bis apalagi yang harus kita tumpangi menuju kampus itu, dan ternyata bis yang kita naikin adalah bis jurusan borobudur yang hanya ada beberapa atau dengan pilihan naik bis magelang yang tersedia banyak. Kami memutuskan untuk naik bis jurusan magelang, karena saat itu bis jurusan borobudur benar-benar lama untuk ditunggu. Kita menjadi manusia siaga yang melihat sekeliling di spanjang perjalanan dan ketika hampir sampai ternyata di ring road tidak boleh berhenti sembarangan sehingga kita diturunkan di lampu merah gamping. Okay, karena awalnya aku kira dekat aku mengajak bapak untuk jalan kaki, aaaaaaaa.... dan kau tau ini sungguh jauh...jauh sekali. Sampai di tempat tes aku tidak tahu  harus memilih jurusan apa, dan tanpa ragu bapak menyuruhku menulis kedokteran gigi untuk 2 pilihan yang ada. Oke, ujicoba tes pertama, zonk! Cuma dapat nilai 65 sedangkan untuk bisa lolos dibutuhkan nilai 75, hahahaha... tes kedua, naik Cuma 68, hah! Bego. Lalu bapak memutuskan untuk pulang, sebenarnya masih ada 1 kesempatan lagi tapi hari sudah menjelang sore, kami tidak ingin kemalaman sampai rumah. Sebelumnya kita mendaftar untuk ujian tulis karena itu saran bapak. Di hari tes tulis di akhir pekan aku berangkat dari rumah sodara yang di klaten dan diatar oleh tetangganya, rasanya saat itu sesuatu banget seperti pergi dengan orang asing dan sendirian. Saat tes aku merasakan mata yang beraat dan kebiasaanku mulai lagi, aku ngantuk saat tes kali ini. Saat saat akhir aku buru-buru dan karena salah nilai menjadi minus akhirnya banyak pertanyaan yang tidak aku jawab juga sih. Keluar ruangan dengan perasaan bersalah dan pulang dengan tanpa mengharapkan sedikitpundari hasil tes tadi. Di hari pengumuman sodara ku menelpon dan memberitahu namaku tertulis disalahsatu koran loka yang memuat pengumuman penerimaan mahasiswa baru itu, ini amazing, ini keberuntungan. Perjuanganku belum berhenti disini, aku merasa ini bukan hal yang aku suka, aku terus berusaha masuk ke jurusan teknik, tapi apadaya tidak ada yang diterima semua hasil tes ku hingga akhirnya tiba waktu SNMPTN tiba ibu memberiku kesempatan terakhir setelah itu aku tidak boleh daftar-daftar lagi. Aku meras bego sekali tidak bisa diterima di unversitas negeri tapi tetap harus aku syukuri aku masih bisa sekolah. Dari awal masuk hingga mau lulus pun aku belum merasakan kesenangan dijurusan ini, tapi aku jalani saja aku nikmati rasanya bermain bersama teman-teman baru dari berbagai tempat. Hingga tiba semua perjalanan ku menjadi sarjana selesai, saat wisuda aku tidak merasakan bahagia, entahlah kenapa. Aku tidak mendatangi acara wisudaku dan memberikan berjuta kalimat untuk alasan kepada kedua orangtuaku, untungnya mereka mau menerimanya. Butuh waktu untuk menyukai profesi ini, ga gampang. Karena apa? Karena memang feel nya belum dapet kalau bahasa gaulnya. Selama kuliah banyak cerita tentunya tapi yaa begitulah. Hingga tiba saat profesi kegalauanku semakin diuji. Saat ini sekarang ini menjadi seorang koas itu super entahlah. Profesi dokter gigi yang dianggap nomer dua karena bukan dokter sebenarnya katanya.  Whatever buatku, tapi naluri orang desa tidakbisa berbohong, kalau aku jadi dokter berarti aku harus rela menolong orang tanpa pamrih dengan kenyataan alat dan bahan menjadi dokter gigi itu tidak murah. Kalau kata pamanku aku terlalu muluk memikirkan yang seharusnya belum aku pikirka dulu, seharusnya aku memikirkan untuk lulus dulu. Tapi apa daya aku enggan mengulang kesalahan dengan melangkah tanpa tujuan lagi, karena selama perjalanan sungguh tidak enak. Kalau menurut bapak aku ini masih kurang bertanggung jawab dan itu yang ingin aku buktikan hingga saat ini. Aku harus bertanggung jawab, ini keputusanku untuk meneruskan keinginan bapak tapi untuk selanjutnya aku harus bisa mengambil keputusan sendiri. Mungkin setelah ini aku akan smenulis lagi tentang kegalauan galau lain. Selalu saja, setiap kali kepala dipenuhi masalah banyak kata-kata yang ingin disampaikan tapi tersendat karena malasnya mengungkapkan, ah entah malas atau malah ga sanggup mengunggkapkan. Ketika dihadapkan masalah dengan profesi dan mencoba keluar dari bangunan berwarna putih itu dan bertemu dengan orang orang sekeliling langsung rasanya pengen sedih, ingat bapak di rumah. Aku benci mengakuinya aku berasa jadi manusia bodoh dan ceroboh. Biarlah tulisan tulisan ini menjadi sampah media, syukur syukur ada teman untuk sharing atau bisa membantu masalah psikologisku ini. Aku akui aku ini seperti orang aneh yang memiliki pemikiran yang kadang orang tidak paham denganku. Aku belum menemumakan duniaku di usia seperempat abad ini,dan aku takut ini menjadi sebuah tanda bahaya.

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Copyright © luluvicious | Powered by Blogger

Design by Anders Noren | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com | BTheme.net      Up ↑