"Are you ready?" Mungkin itu kata-kata yang terdengar saat pertama kali aku diumumkan lolos kepanitraan umum menuju bangsal untuk berjuang menjadi seorang co-assisten(singkat koas). Dan dalam hati cuma berkata "siap ga siap". Believed or not, awalnya aku sudah tidak yakin akan kelulusanku ini, tapi ternyata Allah berkata lain. Bagaimana aku menyiapkan mental menghadapi dosen dan pasien secara bersamaan? Itulah yang harus aku lakukan. Berusaha untuk memantaskan diri menjadi koas, aku tidak mau lah menjadi koas tapi otak nol isinya. Mempunyai attitude dan skills itu penting. Sedangkan aku pikir nilaiku dalam hal itu masih nol. Kerubah kebiasaan itu tidak mudah, seperti sekarang aku berusaha merubah cita-cita saja belum juga bisa. Kayaknya emang dasarnya keras kepala, dpi kepala itu yang ada yaa...aku nglakuin yang aku pengen. Padahal keinginan itu ga selamanya bisa sejalan dengan kebutuhan.
Enjoy it! Yaaah..nikmati aja lah, ikuti aturan dan alur mainnya, dan semuanya akan cepat berakhir, believe it! Bahakan aku tau masih banyak problems ku disini di dalam kota gudeg ini yang paling luas hingga problems di dalam diri yang paling sempit. Aku betah-betah aja sih di sini tapi ya ga lama-lama disini juga.
Tugas saya adalah mencari relasi, menjaga relasi dan memuaskan relasi, *tsaaaah bahasanya itu lo kok memuaskan. Bagaimana lagi, tujuan terbesarku adalah bisa membuat setiap orang tersenyum. Kamu tau tersenyum itu banyak manfaatnya lo. Mungkin karena itu ya aku ditakdirkan masuk kedokteran gigi, biarpun swasta aku percaya ga ada bedanya, tergantung pribadi masing-masing orang untuk berusaha aja.
Ga gampang melayani seseorang dengan jasa, beda dengan yang memberikan barang begitu saja. Dan tentunya jasa itu entah apa yang bisa mengukurnya karena tidak ada parameter untuk penilaian sebuah jasa. Oke guys.... mau memberi jasa sama artinya merelakan hidupkan. Menjadi teman yang baik juga salah satu contoh pemberian jasa yang paling mendasar, mungkin dari situ dulu aku harus memulai belajar attitude serta memberikan pelayanan jasa yang tanpa pamrih dan menyenangkan. I hope I can do that.
Setelah menulis acak adut ini sebagaia pemanasan, aku akan berusaha menulis yang lebih bermanfaat keesokan harinya, bye~
Terima kasih :)
Desa Tlogo di pagi hari yang cerah.